Rabu, 15 Desember 2010

Jadual atau Jadwal

Salah satu bahasa asing yang turut memperkaya khazanah bahasa Indonesia adalah bahasa Arab. Banyak kata yang berasal dari bahasa itu yang sudah tidak kita kenali lagi sebagai bahasa asing. Kenyataan itu tidak dapat disangkal karena banyak kata bahasa Arab yang sudah berintegrasi begitu kuat di dalam bahasa Indonesia. Walupun demikian, di dalam kenyataan berbahasa pemakai bahasa yang menggunakan kosakata yang berasal dari bahasa Arab itu masih banyak yang belum memahaminya secara baik, terutama jika kosakata itu digunakan dalam bahasa tulis. Salah satunya adalah penggunaan kata jadwal yang sering dituliskan menjadi jadual, seperti contoh berikut. Jadual keberangkatan Jadual pelajaran Jadual pertunjukkan Jadual permainan Jadual kegiatan Penulisan kata jadual pada contoh di atas tidaklah benar. Kata jadual dengan (u) hendaknya dituliskan jadwal dengan (w) karena di dalam bahasa asalnya, kata itu dituliskanجدوال. Huruf و pada kata itu diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi (w) bukan (u). Dengan demikian, contoh di atas seharusnya dituliskan sebagai berikut. jadwal keberangkatan jadwal pelajaran jadwal pertunjukkan jadwal permainan jadwal kegiatan Penulisan kata jadual dengan (u) di atas tampaknya beranalogi pada kata seperti kualitas dan kuantitas. Penulisan kedua kata terakhir itu sudah tepat karena huruf (u) pada keduannya memang berasal dari (u) dalam bahasa asalnya, yakni quality dan quantity. Jika ada penulisan kwalitas dan kwantitas, penulisan itu justru tidak benar. Selain kata jadwal, ada kosakata lain yang berasal dari bahasa Arab yang setipe dengan itu, seperti berikut: takwa bukan *takua fatwa bukan *fatua kahwa bukan *kahua Akan tetapi, perhatikan kata-kata berikut yang seharusnya ditulis dengan (ua). auratbukan *awrat tauratbukan *tawrat kaum bukan *kawum

http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_1/Kata